Selasa, 25 Februari 2014

Apa sih Shusi?

Bagaimana cara membuat Shusi??

Mau tau??

 

Buka link : Resep Bikin Shusi :)

Stop Motion

Luka Luka Yang Terdalam





Terima Kasih Dunia



Dunia. . 

Terima kasih

Dunia. .

Terima kasih

Dunia dunia dunia

Terima kasih

Atas segala yang telah kau beri

 

Dunia

Terima kasih tlah kau ijinkan aku

Menginjak Mengenal Melihat dan Memahamimu

Berbagai rasa telah kau beri

Sedih, Suka, Senang, Bahagia, Benci, Marah

Segala perasaan tlah kau beri

Akan tetapi terima kasih Dunia



Senin, 10 Februari 2014

Ini ceritaku.. Mana ceritamu??


Duduk Depan Belakang
Ratnasari, IPA A 2012 UNY
“Ma bosen cerita itu terus. Emm ayo ma certain aja gimana dulu papa sama mama bisa jadian” kata seorang gadis kecil yang sedang tiduran sambil memeluk gulingnya.
Seorang wanita yang duduk di samping gadis kecil tadi berkata “eh anak kecil kok sudah tanya tentang jadian segala”
 “Aaaa..ceritain donk ma, aku kan dah gede udah mau 13 tahun nih”pinta si anak.
“Nha kalau urusan kaya gini ngakunya sudah jadi anak besar, tapi kok mama tiap malam harus dongengin duluya sebelum tidur”jawab si wanita tersebut yang nampaknya seorang Ibu dari si gadis kecil.
“Ayolah ma, pleass. . .”iba si anak sambil memegang tangan ibunya erat-erat.
“Ya udah deh, mama certain” kata si Ibu sambil membuka memori yang telah lama disimpan jauh-jauh selama 15 tahun yang lalu. Kenangan dia dan suaminya tercinta bertemu dan berkisah dari sebuah kebiasaan di sekolah.
Flashback 15 tahun yang lalu
------
Dari arah selatan jalan raya, nampak seorang anak perempuan sedang lari-lari sambil maenan ponsel genggam seperti sedang sms dengan seseorang, dengan bawaan buku paket fisika dan kimia serta tas ransel yang melekat pada punggungnya, seakan menambah beban anak perempuan tersebut untuk berlari. Terlihat sekali dari peluh keringat yang menetes di dahinya, yang kemudian ia seka menggunakan kerudung putih yang ia gunakan. Dilihat dari mimik wajahnya tampaknya dia ketakutan karena jelas dia telah terlambat masuk kelas.Apalagi ditambah jam pertama bertemu guru matematika yang wow buanget , super killer abis. Selain itu juga ditambah satpam penjaga pintu gerbang yang ehmm lumayan galak juga.Sesampainya di pintu gerbang, ternyata dia sedikit beruntung, yah karena pak satpam yang biasanya telah standbay menjaga pintu gerbang di depan sekolah, entah dimana beliau gak ada. Haha sedikit membuat senang hati gadis itu, dan akhirnya dia dapat lolos dari rintangan pertama bertemu seekor macan berwujud manusia .
Gadis kecil dengan tinggi 160cm dengan berat badan 44 kg ini, nampak mulai deg-degan saat akan memasuki ruang kelasnya XI IPA 2. Tok tok tok. . ayuhan tangan gadis ini mengetuk pintu kelas. Oh iya lupa diperkenalkan, nama gadis ini adalah Chika, Chika adalah siswi dari sekolah yang cukup ternamalah di Yogyakarta ini, walaupun sekolah ini sungguh mewah (mepet sawah), kanan kiri belakang sekolah ini dikelilingi oleh pematang-pematang sawah. Namun peran sekolah ini lumayanlah, pernah berkancah dengan sekolah SMA lainnya di tingkat Provinsi.
“Ya masuk“ terdengar suara arah dalam yang menjawab ketukan pintu dari Chika. Chika kemudian membuka pintu kelas dengan muka pasrah ,agak menundukan kepalanya.  Ternyata di dalam kelas telah ada guru Chika yang sedang duduk di kursi guru. Nah inilah pak guru matematika yang super wow maha dahsyat killer, pak Bambang namanya yang sangaaat ditakuti oleh Chika. Pak Bambang dengan muka garangnya seakan-akan seperti macan yang akan menerkam Chika si ayam kecil sebagai santapan lezat seperti tak pernah makan 10 hari lamanya. “Chikaaaa. . . kesini cepat. Mengapa bisa kamu terlambat?” tanya pak Bambang.
“Anu pak, ma maaf tadi saya bangun kesiangan”
“Bangun kesiangan, bangun kesiangan terus saja alasannya, ya udah sana duduk. Kalau besuk lagi kamu terlambat di kelas bapak, kamu tidak boleh masuk”
“Iya pak terimakasih”
“Sana cepat duduk !!”
Si Chika kemudian mencari Rere, teman sebangku yang selalu setia menemaninya. Sepertinya tidak sulit untuk mencari tempat duduk Chika, karena dimana ada Aryo di belakang Aryolah tempat duduk Chika. Dan pojok kanan kelaslah si Rere duduk sambil terkekeh melihat Chika yang sedang berjalan mendekatinya
“haha baru disembur macan ya, mukanya pucat gitu” ledek Rere.
“wuuu dasar loe, liat temennya sengsara malah diketawain” timpal Chika
“hehe map prend, kidding lho just kid just kid, eh yang penting kan aku dah memenuhi amanah loe, cari tempat duduk di belakang Aryo. Kamu juga sih belakangan ini sering telat, udah tahu pak Bambang galak banget, masih berani-beraninya masuk telat“ kata si Rere.
Si Chika hanya diam saja mendengar pernyataan Rere dan segera mengambil buku di tasnya untuk mencatat pelajaran yang disampaikan pak Bambang. Sebenarnya Chika anak yang rajin, dan tidak pernah terlambat berangkat sekolah. Tetapi belakangan ini Chika sering telat dikarenakan ibunya yang sedang sakit. Ibunya baru jatuh dari sepeda motor saat ibunya akan pulang ke rumah. Sepeda motor ibunya menabrak seorang pembawa damen (padi yang sudah diambil bijinya) kemudian jatuh di selokan, sehingga kaki ibu Chika memar dan masih sakit untuk berdiri maupun berjalan. Oleh karena itu, Chika sebagai anak perempuan satu-satunya, sebelum berangkat ke sekolah membantu ibunya membersihkan rumah, memasak terlebih dahulu agar ibunya tidak terlalu banyak gerak karena sedang sakit.
Teeeeeet… bel sekolah pun berbunyi, tanda pelajaran pak Bambang harus segera disudahi. Pak Bambang pun kemudian berpamitan untuk meninggalkan kelas. Namun seperti biasanya bukan pak Bambang namanya kalau tidak menyiksa muridnya.
“Selalu deh ada PR diakhir pelajaran mister Bambang” celoteh si Rere
“haha aku bilangin ke pak Bambang lho re,” kata Chika
“Ihh dasar jahat banget deh jadi teman” timpal Rere
Si Chika dan si Rere asik ketawa ketiwi, membicarakan pak Bambang guru matematika mereka. Chika dan Rere adalah sahabat yang baik, walaupun sering bertolak belakang, mereka belum pernah bertengkar serius. Si Rere sangat memahami chika, apalagi tentang asmara Chika yang menyukai teman lelakinya di kelas yang namanya Aryo. Mereka berdua selalu mencari tempat duduk yang di depannya ada si Aryo, biasa cara PDKT tercepat adalah metode duduk depan belakang. Tapi walaupun sering sekali Chika duduk di belakang Aryo, Aryo tidak pernah bercanda dengannya. Malah terkesan saling berdiaman walaupun duduk depan belakang. Aryo menoleh ke belakang pun hanya saat meminjam barang seperti tipex atau pun menyerahkan presensi bergilir. Suatu hari Chika curhat kepada Rere mengenai Aryo.
“Re kenapa ya Aryo gak pernah ngobrol sama aku ataupun ngajak bercanda aku, jangan – jangan dia sebal sama aku gara – gara selalu membuntutinya duduk di belakang?” keluh chika.
Haha bisa jadi Chik, dia bosan kali tiap menoleh ke belakang ada seonggok manusia jelek kaya kamu” ledek Rere.
Hiks… jahat bangat kamu Re
Hahahah Rere hanya ketawa terpingkal – pingkal melihat wajah Chika yang cemberut.Chika terdiam sejenak melihat Aryo di depannya sambil bergumam dalam hati, hai kawan aku sungguh menyukaimu, lihatlah aku selalu ada di belakangmu menunggumu.
Hari berlalu seperti biasanya. Namun pagi ini keadaan Chika tidak seperti biasanya.Dia ngerasa
tidak enak badan, dari rumah perutnya sakit seperti ingin pup . Saat diajak untuk ke kantin bersama Rere pun Chika tidak mau, dia lebih memilih berada didalam kelas. Saat di kelas Chika hanya berdua bersama Aryo, tidak tahu kenapa Aryo juga tidak pergi bersama teman – temannya. Suasana kelaspun hening, tiba – tiba terdengar bunyi tuut. . . keras sekali. Ternyata suara itu berasal dari Chika yang kentut karena perutnya sedang sakit. Untuk pertama kalinya Aryo menoleh ke belakang dan melihat chika sambil tertawa terpengkal – pengkal. Chika sangat malu dan lari ke luar kelas. Sejak kejadian itu, Chika tidak lagi mencari tempat duduk di belakang Aryo.
Dua hari kemudian
---
Telolet telolet. . tiba-tiba ponsel genggam Chika berbunyi, membangunkan Chika yang sedang melamun di teras rumah. WOOOW ternyata itu sms dari Aryo. Betapa senang hati Chika dengan rasa sedikit curiga kenapa si Aryo sms dia.
Aryo : Hai selamat sore, lagi apa chika?
Chika : Sore juga, age duduk ajah, tumben sms
Sms mereka pun berlanjut dari hal sepele menjadi hal yang kompleks mengenai Chika tidak lagi duduk di belakang Aryo. Chika pun menceritakan bahwa ia sangat malu atas kejadian kemaren. Aryo mencoba untuk menyemangati Chika dan menyakinkan bahwa itu hal yang wajar, Aryo juga berjanji tidak akan cerita kejadian tersebut kepada siapa – siapa. Aryo juga bercerita bahwa selama ini dia tidak pernah berani menengok ke belakang karena sebenarnya Aryo gugup ketika berhadapan dengan Chika. Hal itu dikarenakan. . . karena Aryo juga menyukai Chika.
“Nah sejak saat itu mama jadian sama papa, terus menikah akhirnya ada kamu deh” kata ibu sambil mencubit pipi gembul anaknya.
“Emmm gitu to ma, lucu ya” kata sang anak.
“Hustt.. sudah sudah ayo cepat tidur sudah malam, selamat tidur sayang”
“Oke maa..”
Ibu dari sang anak itu pun keluar dari kamar anaknya, dan masuk ke dalam kamar tidurnya sambil melihat foto – foto pernikahan dia dengan Aryo sang suaminya yang telah meninggal 2 tahun yang lalu karena kecelakaan mobil. Sambil meneteskan air mata, Chika bergumam dalam hati ‘mas andai kamu masih hidup, aku tidak akan kentut di dekat kamu lagi” haha sambil tersenyum. Seorang janda anak 1 itu pun tertidur di temani bulan yang bersinar terang diluar.



Template by:

Free Blog Templates